MALAIKAT HAFADZAH

MALAIKAT HAFADZAH

Oleh :

Yasir Arafat HZ

Nasihat malaikat Jibril kepada Rasulullah saw.

Wahai Muhammad hiduplah sesukamu (namun ketahuilah)

sesungguhnya engkau pasti akan mati. Cintailah siapa yang kau

suka (namun ketahuilah) sesungguhnya engkau pasti akan berpisah

dengannya. Berbuatlah sekehandakmu, kelak engkau pasti akan

melihat balasannya”.

(Dihasankan oleh Syekh al-Albani dalam Shohihul Jami’)

 

       Malaikat adalah bentuk jamak dari kata malakun yang artinya pengutusan. Dalam Islam disebutkan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Malaikat merupakan ciptaan Allah swt., yang tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Meski begitu Allah menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya.

Ada malaikat yang ditugaskan Allah swt., untuk selalu menyertai manusia. Sejak mereka diciptakan di rahim ibunya, di hari kematiannya, ketika berada di alam kubur hingga hari kiamat kelak. Setiap manusia akan mendapat pengawalan dan pengawasan malaikat. Berapa jumlah malaikat tersebut? Hanya Allah swt., yang mengetahuinya.

       Bersumber dari al quran dan hadits setidaknya ada beberapa malaikat yang menjadi penjaga manusia, yaitu: (1) Malaikat yang menyertai manusia ketika proses penciptaannya di rahim ibunya. Dari Anas bin Malik, Nabi saw.,bersabda. “ Allah mengutus seorang malaikat untuk Rahim, lalu malaikat berkata, Ya Allah, ini nutfah, Ya Allah ini segumpal darah. Ya Allah ini segumpal daging. Ketika Allah hendak menyelesaikan penciptaannya,malaikat bertanya. Ya Allah, lelaki atau perempuan? Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya? Akhirnya ditetapkan untuknya semua ketetapan itu di perut ibunya (HR.Bukhari dan Muslim). (2) Malaikat penjaga fisik manusia. Allah swt., berfirman dalam surah ar-Ra’du ayat 11. “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. Di ayat tersebut Allah swt., menyebut malaikat ini dengan sebutan Mu’aqibat- yang artinya silih berganti, karena mereka datang dan pergi. (3) Dua malaikat pencatat amal perbuatan manusia. Setiap manusia selalu diiringi dua malaikat pencatat amal perbuatan. Allah swt., berfirman dalam surah al-Infithar ayat 9-12. “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Malaikat yang mencatat kebaikan berada di sebelah kanan bernama Kiraman. Dan malaikat yang mencatat keburukan berada di sebelah kiri bernama Katibin. Malaikat Kiraman dan Katibin disebut juga sebagai Malaikat Roqib dan ‘Atid.

      Sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, entah itu baik atau buruk akan dicatat oleh malaikat dengan sebenarnya dan dengan sesungguhnya. Mari kita perbanyak perbuatan baik agar dapat meraih rahmat dari Sang Maha Baik.

       Surah Al Baqarah ayat 177 menjelaskan, “ Laisal birra an tuwallu wujuhakum qibalal mashriqi wal maghribi wa lakinnal birra man amana billahi wal yaumil akhiri wal malaikati wal kitabi wan nabiyyin. Wa atal mala ‘ala hubbihi zawil qurba wal masakina wabnas sabili was sailina wa fir riqab wa aqamas salata wa ataz zakah. Wal mufuna bi ‘ahdihim idza ‘ahadu was shobirina fil ba’sa i wad dhorro i wahinal ba’s. Ulaikal ladzina sodaqo wa ulaikahumul muttaqun.

Dari ayat di atas, yang dimaksud perbuatan baik atau kebaikan dalam Islam, antara lain:

  • Beriman

Kepada Allah, Hari Kemudian,Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab dan Nabi-Nabi.

  • Suka berinfak atau bersifat darmawan

Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta dan (memerdekakan) hamba sahaya.

  • Taat beribadah

Mendirikan salat dan menunaikan zakat.

  • Menepati janji

Menepati janjinya apabila ia berjanji.

  • Sabar

Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan.