RAMADHAN
Oleh: Yasir Arafat HZ
Aku rindu Ramadhan.
Seperti bulan pada matahari.
Aku tunggu Ramadhan
Laksana hujan pada bumi.
(UY)
Setiap Ramadhan datang. Pasti menebarkan kesan yang mendalam. Semua kita menyimpannya dalam ingatan. Silih berganti Ramadhan menyapa kita dan tidak pernah sama. Nuansa yang disuguhkan pasti berbeda.
Waktu kecil Ramadhan sangat dinantikan, karena akan banyak hidangan dan minuman tersaji di meja makan. Saat remaja tetap memohon dipertemukan dengan Ramadhan, namun yang diharapkan bukan lagi makanan dan minuman tetapi kebersamaan. Menginjak dewasa, Ramadhan tetap ditunggu-tunggu, karena takut tidak memaksimalkan ibadah. Setelah lansia, Ramadhan dipeluk erat digenggam kuat. Tak ingin rasanya berpisah.
Setidaknya ada 3 hal yang patut kita lakukan sebagai orang beriman.
- Bergembiralah dengan kedatangan Ramadhan. Bulan yang lebih baik dari 1000 bulan. Bulan al-quran, bulan kebaikan, bulan penuh keberkahan.
- Bersyukurlah apabila masih dipertemukan dengan Ramadhan. Itu artinya Allah ingin memberikan kesempatan kepada kita untuk mengisi pundi-pundi amal kebaikan.
- Tangisilah kepergian Ramadhan. Siapa tahu ini adalah Ramadhan terakhir yang akan kita temui. Menangislah karena rindu. Menangislah karena takut tak bertemu.
Menangislah karena rindu. Menangislah karena takut tak bertemu.
Begitulah kita semua memaknai setiap kedatangan dan kepergian Ramadhan. []