Afirmasi

Afirmasi

Kata-Kata Adalah Doa

Maka katakanlah

Tubuhku sehat, jiwaku kuat, rezekiku berlipat-lipat,

Ibadahku meningkat dan aku bahagia sampai akhir hayat

Perilaku manusia dikendalikan oleh program pikiran yang tersimpan di pikiran bawah sadar. Program-program ini sering tidak disadari namun dapat dilacak keberadaan dan pengaruhnya melalui pola pikir, berucap, dan bertindak yang menjadi kebiasaan orang (Adi W. Gunawan).

Ada orang yang terbiasa bicara negatif tentang dirinya dan orang lain. Kata-kata yang keluar dari mulutnya cenderung tidak baik. Ketika dia mengucapkan sesuatu yang buruk tentang apa saja, roman mukanya otomatis “keruh” . Saat di pondok pesantren kami sering mengistilahkannya dengan Az-zhohir yadullu ‘alal bathin , maksudnya adalah yang tampak sebagai cerminan tak tampak. Rusak jiwa rusak juga raga.

Saat mengeluarkan kata-kata, kita sedang memancarkan gelombang suara ke alam semesta. Gelombang suara ini akan menembus udara dan bisa menjadi benda nyata. Tidak ada kata-kata yang kosong, karena setiap suku kata yang kita ucapkan memiliki energi tersendiri. Jika kita mengatakan, “ aku tidak mungkin menyelesaikan tugas tersebut ”, energi pada kata-kata itu akan “menolak” kekuatan universal dan akan “meruntuhkan” harapan-harapan Anda. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan persepsi positif terhadap diri sendiri adalah dengan melakukan afirmasi.

 Kata afirmasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna yang  cukup spesial. Pengertian afirmasi adalah  penetapan yang positif seperti penegasan atau peneguhan yang berkaitan dengan sesuatu yang positif. Afirmasi adalah pernyataan-pernyataan positif dan spesifik yang ditujukan kepada diri sendiri. Afirmasi merupakan suatu bentuk komunikasi antara pikiran alam sadar dan pikiran alam bawah sadar.

Menurut Walter E. Jacobson, M.D., pikiran alam bawah sadar memainkan peran utama dalam aktualisasi kehidupan dan manifestasi dari keinginan diri sendiri. Apa yang kita percayai tentang diri sendiri di tingkat bawah sadar, dapat memiliki dampak signifikan pada hasil kejadian di alam sadar.

Alam bawah sadar menerima dan mengikuti apapun yang diperintahkan. Apakah itu baik atau buruk. Kalimat yang diucapkan akan membangun imajinasi dan memberikan gambaran di pikiran terhadap hasil yang diinginkan dan akhirnya membantu fokus untuk mencapai tujuan.

Kata-kata positif akan membantu kita membangun suasana positif. Sedangkan kata-kata negatif akan membuat kita kehilangan kepercayaan diri dan menjadi seseorang yang negatif. Dengan melakukan afirmasi positif akan menumbuhkan suatu sugesti kepada diri sendiri yang bertujuan untuk menguatkan keyakinan dengan cara repetisi (mengulang-ulang). Ungkapan-ungkapan positif yang kita ucapkan berulang-ulang pada diri sendiri dapat menghalau pikiran negatif. Misalnya kita ucapkan “Bicaralah yang baik atau diam. Postinglah yang positif atau tahan”.

Pengulangan-pengulangan tersebut ternyata kita lakukan juga dalam ajaran agama. Dalam Islam, misalnya kita ulang-ulang salat sebanyak 5 kali dalam sehari semalam, hal yang sama dalam berwudhu. Kita mengulang-ulang dzikir dengan hitungan tertentu. Dan kita mengulang-ulang doa yang sama serta wirid  al-Latief, Rotib al –Atthas dan Rotib al Haddad  yang dibaca pagi dan petang. Dengan cara ini, secara terus menerus, setiap hari kita mengulang-ulang dan memasukkan kata-kata dan ucapan-ucapan kebaikan dalam diri, melalui bacaan salat, dzikir, doa dan wirid.  Ini merupakan bentuk afirmasi yang sangat luar biasa. Ikhtiar untuk membuat kita menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Semakin banyak kata  atau ucapan positif yang kita keluarkan, semakin kuat pula kebaikan terinstal dalam diri. Inilah afirmasi, yaitu cara memositifkan diri melalui kata-kata atau ucapan.

 

Yasir Arafat HZ