MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN
  • [web-admin | BDK Banjarmasin]
  • 19 Juni 2023
  • 1941x Dilihat
  • Artikel Ilmiah

MEMBANGUN KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN

(SUMMARY MATA PELATIHAN KEPEMIMPINAN KERIWAUSAHAAN PKN II, AGENDA 2)

Oleh : Surya Subur Widyaiswara BDK Banjarmasin


Pengantar

Membangun kepemimpinan kewirausahaan yang merupakan summary kedua PKNII dalam agenda 2. Yang dimaksud dengan membangun kepemimpinan kewirausahaan menurut versi penulis bukan berarti pemimpin akan menjadikan bawahan sebagai wirausahawan, akan tetapi mengadopsi pengertian kewirausahaan ke dalam aspek kepemimpinan. Beberapa prinsip kewirausahaan akan masuk ke dalam ranah pemikiran pemimpin masa depan. Diantaranya kepercayaan diri, korespondensi, komunikasi, fleksibel terhadap ide-ide baru, memiliki visi, menggunakan inisiatif, handal, penalaran positif, kemampuan beradaptasi, pengambilan risiko, kerja keras, kemampuan organisasi, kapasitas untuk mengontrol informasi,  peduli lingkungan, ketekunan, rasionalitas, memanfaatkan peluang, dan pembaruan diri terus menerus.

Kepemimpinan kewirausahaan akan membawa organisasi lebih efektif dan efisien dengan memangkas birokrasi yang tidak menguntungkan. Pemimpin akan menggerakkan arah kepemimpinannya dengan menyiapkan visi, misi dan tujuan organisasi. Sementara pengusaha juga berimajinasi agar memberikan pelayanan yang terbaik dan produk yang selalu berinovasi. Ada kemiripan memang, ada hal yang berbeda namun fokus pada hal yang sama. Kesamaan, secara garis-besar, karakteristik wirausahawan dan pemimpin adalah berorientasi pada pencapaian, kreativitas, pengambilan risiko, dan visioner.

Permasalahan yang akan penulis jawab dalam summary ini  adalah seperti apa sesungguhnya kepemimpinan kewirausahaan itu? Bagaimana membangun kompetensi kepemimpinan kewirausahaan itu?

Pembahasan

Pada lampiran keputusan Kepala LAN Nomor 374/K.1/PDP.07/2022, tentang Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Struktural, di bagian pendahuluan diutarakan bahwa Pelatihan Kepemimpinan Nasional bertujuan untuk mencapai terwujudnya world class bureaucracy, pada setiap instansi pemerintah. Untuk itu  diperlukan sosok pejabat struktural (JPT Madya, JPT Pratama, Administrator, dan Pengawas) yang memiliki kompetensi kepemimpinan kolaboratif, strategis, kinerja, atau pelayanan dalam peningkatan kinerja unit organisasinya.

PKN Tingkat II, membekali calon pemimpin dengan 3 (tiga) mata  pelatihan, yaitu mata pelatihan dasar, mata pelatihan inti dan mata pelatihan pilihan. Untuk mata pelatihan dasar diberikan untuk membekali peserta tentang penguatan dan kepercayaan diri di era digital yaitu dengan memberikan:  Digital skill dalam pembuatan kebijakan; Self Resilience dan Mengelola Hubungan Lintas Generasi. Ini menjadi penting karena entitas dari masyarakat yang butuh pelayanan adalah salah satunya kaum milenial yang melek teknologi. Untuk bisa menghadapi segala perubahan yang super cepat diperlukan daya tahan yang kuat sebagai pelayan public. Di samping itu sebagai generasi pemimpin tentu harus mampu menjembatani komunikasi lintas generasi, yaitu baby boomer dengan generasi muda (milenial).

Materi inti yang diberikan kepada calon pimpinan pratama terbagi atas 4 agenda, yaitu: Pertama,  adalah Agenda Mengelola Diri, yang terdiri atas Energi Kepemimpinan dan Integritas Kepemimpinan. Kedua, adalah Agenda Kepemimpinan Strategis, yang terdiri atas: Kepemimpinan Digital, Kepemimpinan Kewirausahaan, dan Organisasi Pembelajar. Ketiga: Agenda Manajemen Strategis, terdiri atas: Manajemen Strategis Sektor Publik, Isu Strategis, Marketing Sektor Publik, Kemitraan Pemerintah Swasta (P3). Keempat, Agenda Kepemimpinan Strategis, terdiri atas: Visitasi, Visitasi Kepemimpinan Nasional, Policy Brief, dan Proyek Perubahan. Tidak cukup materi dasar dan inti, peserta diminta untuk memperkaya diri dengan mengambil materi pilihan sesuai bidang tugas dan pengembangan lebih lanjut.

Kepemimpinan kewirausahaan masuk ke dalam agenda 2 PKN Tingkat II, substansi yang ingin disampaikan adalah pemimpin masa depan diajak untuk mengadopsi prinsip-prinsip yang ada dalam dunia usaha atau kewirausahaan. Beberapa bahan kajian yang perlu diketengahkan dalam summary seputar kepemimpinan kewirausahaan dimulai dari:

1. Perkembangan dan Tantangan Organisasi

Tantangan perubahan yang dihadapi oleh organisasi pada level apa pun adalah perubahan itu sendiri. Terkadang begitu sulit melakukan sebuah perubahan manakala telah terpatri pola budaya organisasi dengan sistem tertentu. Biasa disebut dengan zona nyaman. Sulit untuk berubah. Di sisi lain, ada banyak bukti bahwa struktur dan budaya dalam pemerintahan membuat mereka lebih bertahan dalam menyikapi perubahan daripada organisasi swasta, sehingga mengurangi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Dalam beberapa penelitian termasuk yang dilakukan oleh McKinsey, kegagalan dalam melakukan perubahan besar pada organisasi besar, disebabkan oleh faktor manusianya. Manusia menjadi faktor penentu keberhasilan maupun kegagalan sebuah organisasi. Ini merupakan tantangan yang dihadapi birokrasi untuk membawa tujuan organisasi tercapai. Tantang lain adalah bagaimana mempersiapkan organisasi untuk menghadapi tatanan baru. Diperlukan perubahan tata kerja yang meliputi rekayasa bisnis proses dan simplifikasi struktur, serta diperlukannya talent management. Diperlukan SDM dengan jumlah yang tidak banyak, namun kompeten sehingga dapat menggerakkan birokrasi secara optimal.

Peran sentral kepemimpinan organisasi sangat diperlukan. Karakter kepemimpinan organisasi tidak berorientasi kepemimpinan individual melainkan kepemimpinan kolaboratif yaitu kemampuan memimpin organisasi yang  tertanam dalam proses yang mengoordinasikan, menggabungkan, dan mengintegrasikan kinerja berbagai pekerja dan unit, memungkinkan pembelajaran dan penyerapan pengetahuan baru, dan mendorong konfigurasi ulang dan transformasi berkelanjutan.

Kewirausahaan dalam organisasi merupakan keniscayaan, merupakan alasan mengapa organisasi bisa bertahan. Apa itu wirausahawan? Wirausahawan adalah mereka yang mengidentifikasi peluang (sesuatu yang dibutuhkan, sesuatu yang disukai atau bahkan akan dibutuhkan orang) dan mampu mengubah peluang menjadi bisnis. Seorang wirausaha akan selalu mencari terobosan baru (inovasi) agar apa yang dilakukannya terus berkembang.

Kewirausahaan merupakan tahapan awal sebuah organisasi, sedangkan inovasi merupakan berkelanjutan yang memfasilitasi pertumbuhan dan jangkauan global lebih merupakan hasil dari manajemen yang baik. Penting untuk diingat bahwa kewirausahaan dan manajemen dapat dilakukan oleh tim. Tidak bisa bekerja sendiri pemimpin dalam sebuah organisasi walau hebat sekalipun. Demikian juga organisasi tidak akan bisa berkembang tanpa kolaborasi dengan organisasi lain.

2. Kepemimpinan Kewirausahaan

Kepemimpinan kewirausahaan tidak sama dengan kewirausahaan. Namun model wirausaha menjadi pegangan dalam memimpin sebuah organisasi, seperti inovasi dan hal-hal baru lainnya. Kepemimpinan kewirausahaan mengkoordinasi kinerja karyawan menuju pencapaian tujuan organisasi.  Wirausahawan berpusat pada pembuatan inisiatif baru. Kewirausahaan dan kepemimpinan digunakan sebagai istilah yang dapat dipertukarkan. Kemudian, pada saat itu, kepemimpinan kewirausahaan ditampilkan sebagai pemimpin yang memiliki karakteristik wirausaha tambahan. Pemimpin wirausaha dapat memegang peran yang benar-benar independen. 

Kepemimpinan kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai seorang pemimpin yang membawa keterampilan kewirausahaan. Secara keseluruhan, kepemimpinan kewirausahaan mencakup para manajer yang dapat menghadapi tantangan, menilai peluang, memanfaatkan peluang, mencari pengembangan dan menjadi inventif, mencipta, bertukar-pikiran dan strategis.

3. Membangun Kompetensi Kepemimpinan Kewirausahaan

Tujuan utama seorang pemimpin adalah: (1) melibatkan orang lain; (2) memberikan energi penuh; (3) menciptakan nilai dan kesuksesan. Adapun  pendekatan dan metode membangun kompetensi kepemimpinan kewirausahaan, dapat dilakukan dengan: (1) karakter pribadi; (2) karakter sosial; dan (3) karakter organisasi.

Itu saja tidak akan cukup kalau tidak didasari membangun keterampilan, sebab pada dasarnya akan berdapat pada keterampilan itu sendiri. Ada beberapa  cara membangun keterampilan: (1) terjun langsung dalam pekerjaan; (coaching dan (2) mentoring; (3) pelatihan.

4. Menyusun Rencana Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Kewirausahaan

Dalam rangka Menyusun rencana peningkatan kompetensi kepemimpinan kewirausahaan yang utama diperhatikan adalah apa yang dibutuhkan. Ini terkait dengan pola pikir seorang pemimpin. Bagi wirausahawan sukses, pola pikirlah yang membantu mereka mengatasi tantangan unik dan kompleks. Itulah yang memungkinkan mereka mengambil risiko, menetapkan visi untuk pertumbuhan, dan melihat peluang yang tidak dapat dilihat orang lain.

 

Simpulan

Kepemimpinan kewirausahaan merupakan hal yang harus dipahami oleh seorang pemimpin dalam menggerakkan organisasi. Intrik-intrik di dalam manajemen usaha (bisnis) menjadikan organisasi berjalan dinamis. Seorang usahawan selalu disibukan dengan strategi-strategi atau inovasi baru untuk membawa bisnisnya tidak disalib oleh usahawan lain. Akan menjadi sangat produktif jika ini dimanfaatkan dalam mengelola birokrasi. Sesuai jamannya 4.0.

 

Bahan Bacaan

- Keputusan Kepala LAN Nomor 374/K.1/PDP.07/2022 Tentang Kurikulum Pelatihan Struktural Kepemimpinan

- Keputusan Kepala LAN Nomo 135/K.1/PDP,07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan

- Gatot Widayanto, 2022, Modul Kepemimpinan Kewirausahaan, LAN Jakarta