PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK ASN, PERLUKAH  ?

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK ASN, PERLUKAH ?

     Suatu Profesi seringkali dikaitkan dengan keberhasilan dalam hidup. Sampai saat ini masih banyak masyarakat kita yang memiliki mindset jika profesi tertentu dapat menjamin kehidupan mereka hingga tua. Banyak para orang tua yang mengidam – idamkan agar putra – putri mereka dapat memiliki pekerjaan tersebut. Bahkan hingga saat ini profesi tersebut masih menjadi salah satu senjata ampuh untuk menaklukkan hati calon mertua. Ya, benar sekali. Profesi tersebut adalah Aparatur Sipil Negara atau yang lebih sering kita dengar dengan ASN.

      Tidak salah memang jika sampai saat ini masih menjadi suatu kebanggaan tersendiri apabila seseorang dapat menjadi bagian dari institusi pemerintahan. Karena memang anggapan yang beredar bahwa bekerja sebagai ASN dapat menjamin masa depanlah yang biasanya menjadi alasan, meskipun pada akhirnya tidak akan pernah ada jaminan kesuksesan dalam pengelolaan keuangan yang berasal dari satu profesi tertentu.

     Sudah tidak menjadi rahasia lagi jika memiliki pekerjaan sebagai seorang ASN dianggap sangat menjanjikan karena akan mendapatkan gaji pokok dan tunjangan. Semakin tinggi golongannya, maka tunjangannya pun juga semakin beragam. tunjangan-tunjangan yang didapat sebagai bagian dari fasilitas serta apresiasi atas kinerja atau posisi yang sekarang diembannya. Bekerja sebaga seorang ASN juga sering di hubung - hubungkan dengan ketenangan pikiran. Karena mereka dianggap telah terjamin di hari tua nanti.

    Tentu saja tenang dalam hal ini bukan berarti mereka tidak memiliki beban keuangan sama sekali, karena nyatanya masih banyak ASN yang “menyekolahkan SK”. Para ASN menjadikan SK jaminan ke bank untuk memperoleh kredit atau pembiayaan. Cara ini sah-sah saja, asalkan peruntukan utangnya tepat.

    Lalu pertanyaannya apakah setelah bekerja menjadi Aparatur Sipil Negara masih memerlukan perencanaan keuangan? Guna menjamin keamanan keuangan, sudah sepatutnya apapun profesinya bahkan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sekalipun, tetap harus memiliki perencanaan keuangan yang baik. Apalagi dengan adanya covid 19 yang sedang melanda dunia saat ini. Keadaan menjadi semakin sulit.

Merencanakan keuangan pribadi tidaklah sesulit dan serumit apa yang dibayangkan oleh setiap orang. Sebagai langkah awal, seorang individu bisa memulainya dari langkah yang paling sederhana yaitu dengan membuat perencanaan budget.

     Untuk itu, mari mulai menata dan membatasi pengeluaran, sehingga sebagian gaji dapat dialokasikan ke dalam pos tabungan setiap bulannya. Selain mengalokasikan gaji kedalam tabungan, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dapat mengembangkan penghasilannya lewat investasi. Tentu saja sudah banyak produk asuransi yang beredar sekarang.  Tidak perlu khawatir dengan nominal investasi, karena sekarang ada investasi yang mulai dari Rp. 10.000 saja. Para Aparatur Sipil Negara hanya tinggal menyesuaikan dengan instrumen investasi yang sesuai dengan profile yang dikehendaki.

     Idealnya selain berinvestasi, para Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu. Besaran dana darurat yang harus dikumpulkan ASN hendaknya sebesar dua atau empat kali pengeluaran bulanan.

     Untuk memulainya para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat mencoba untuk mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting. Memulai berinvestasi juga tidak perlu harus menunggu hingga seluruh dana darurat terkumpul. Anda dapat mengambil dana untuk investasi dari pemasukan bulanan, sedangkan untuk mengumpulkan dana darurat dapat menggunakan sebagian dari tunjangan.

      Belajar merencanakan keuangan tidak harus dengan perencana keuangan, ASN juga bisa memanfaatkan berbagai panduan finansial yang dapat didapatkan dengan mudah di pasaran, kita dapat belajar baik dalam bentuk buku ataupun artikel, yang akan sangat membantu dalam hal pengaturan kondisi keuangan demi kebaikan saat ini dan di masa yang akan datang.