“ STORYTEELING” Tema Kegiatan Webinar Pelatihan Jurnalistik Bertajuk JARKOM (Jadi Pintar Bersama kominfo Newsroom)
  • 18 Juni 2021
  • 771x Dilihat
  • Berita

“ STORYTEELING” Tema Kegiatan Webinar Pelatihan Jurnalistik Bertajuk JARKOM (Jadi Pintar Bersama kominfo Newsroom)

     Humas ( Hubungan Masyarakat ) merupakan elemen yang harus ada dan sangat penting dalam sebbuah organisasi hususnya pada lembaga pemerintah. Krena Humas berperan sebagai pihak yang harus bisa memberikan penjelasan kepada berbagai pihak terkait menyangkut visi,misi, dan tupoksi  yang diemban dan dijalankan oleh lembaga pemerintah. Hal tersebut bisa terlaksana dengan baik dan terbangun pemahaman dan partisipasi masyarakat sesuai yang diharapkan apabila Humas bisa menjalankan tugas dan fungsinya khususnya menyangkut pemberitaan dari lembaga pemerintah maka dirasa perlu untuk diberikan peningkatan kpemahaman dan kemammpuan dari pelaksana kehumasan khusunya menyangkut penulisan pemberitaan.

       Dalam rangka memberikan pemahaan jurnalistik kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas sebagai Humas Pemerintah (Government Public Relations) di Lingkungan Kementerian/Lembaga, pada tanggal 16 Juni 2021 Kementerian Informasi Dan Komunikasi ( Kominfo) melalui jargon JARKOM ( Jadi Pintar Bersama Kominfo Newsroom) menggelar Webinar dengan Tema “ Storytelling “

       Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan Webinar ini adalah Widiarsi Agustina, beliau adalah Staf Ahli Utama pada dari Kantor Staf Kepresiden (KSP). Berikutnya Leila S Chudori, beliau Penulis senior nasional dan sastrawan. Kegiatan Webinar ini dipandu oleh Virdy dari Staf Ahli Presiden RI. Peserta yang berpartisipasi dalam Webinar ini adalah ASN bidang Humas dibawah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Nasional Penanggulangan berjumlah sekitar 190 an peserta

     Webinar yang dilaksanakan secara virtual ini (Aplikasi Zoom Meeting) dibuka dengan bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan “ Indonesia Raya”. Kemudian sambutan pembukaan dari plt. Direktur Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Sumiati antara lain mengatakan “ Komunikasi di era digital sekarang ini memunculkan dinamika baru, dimana dengan hanya sentuhan jari seseorang bisa mendapatkan informasi apapun yang diinginkan”

“peran Humas atau Government Publik Relation (GPR) sangat penting dalam pemerintahan, terutama dalam menyampaikan informasi kinerja dan komunikasi publik program pemerintah. Melihat situasi yang sangat dinamis seperti itu Humas dituntut untuk bisa berdaptasi dengan perubahan yang ada dalam memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat” ujar beliau.

       Narsumber Widiarsi Agustina dari Kantor Staf kepresiden (KSP) pada awal paparannya antara lain menyoroti tentang berbagai pemberitaan dari Humas pada berbagai lembaga pemerintah narasi-narasi yang disampaikan dirasa sangat kurang dalam menyentuh sisi – sisi atau aspek lain yang terkait dalam sebuah  kebiajakan atau program yang dijalankan pemerintah.

“ Akibat lemahnya narasi yang disampaikan menyangkut sebuah kebijakan atau program pemerintah masyarakat menjadi kurang memahami maksud dan tujuannya.Sehingga kontribusi dan partisipasi masyarakat menjadi rendah” kata beliau.

      Beliau juga mengharapkan kedepan melalui berbagai workshop dan pelatihan lainnya semisal metode penulisan Storytelling ini akan bisa meningkatkan kemampuan pelaksana Humas pada kementerian / Lembaga dalam membuat sebuah berita yang mempunyai narasi yang bisa menyorot berbagai aspek secara lebih luas mendalam dengan harapan lebih meningkatkan lagi pemahaman masyarakat penyangkut sebuah kebijakan/program pemerintah.

       Narasumber Leila S Chudori pada segmen berikutnya menceritakan pengalaman beliau selama sekian puluh tahun menjadi wartawan di berbagai media berita nasional (Tempo, kompas, dll..) dimana beliau harus meliput dan memberitakan berbagai berita melalui tulisan-tulisannya. Banyak hal-hal detail mengenai teknik penulisan berita yang beliau paparkan agar sebuah berita yang ditulis bisa jelas, lugas, tepat, dan menarik.

“ Salah satu metode penulisan yang mempunyai daya tarik bagi pembaca berita agar tidak terlalu membosankan adalah Storytelling. Karena berita dibuat seperti sebuah alur cerita dimana pembaca diajak ikut melihat dan merasakan bagaimana sebuah peristiwa terjadi melalui berbagai aspek atau sisi lain dari peristiwa tersebut. Sehingga pembaca seolah-olah ikut berada dalam peristiwa yang diberitakan “ kata beliau

“ Selain itu Aspek atau sisi lain yang bisa digali lebih dalam dari sebuah peristiwa yang akan dijadikan berita bisa dari sisi pelaku / peserta, kondisi yang terjadi, llingkungan, maupun sisi lainnya yang terkait dengan peristiwa tersebut bisa memberi warna yang menarik bagi pembaca berita “ ujar beliau

        Selanjutnya beliau juga nmenjelaskan beberapa tip, saran, dan kiat-kiat agar sebuah tulisan bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh pembaca. Juga beberapa hal apa saja yang harus dihindari dalam penulisan sebuah berita agar tidak salah sasaran pemahaman maupun membosankan ( tidak menarik ) dimata pembaca.

Webinar ini berlangsung dengan sangat baik dan menarik, terlihat dari berbagai tanggapan dan pertanyaan yang disampaikan peserta yang begitu antusias pada sesi Tanya jawab yang ditujukan pada kedua narasumber.

    Semoga kegiatan ini akan membawa perubahan / perbaikan pemahaman para peserta mengenai metode penulisan sebuah berita menjadi lebih baik. Sehingga peserta mampu bagaimana membuat berita yang baik, benar, dan menarik.

Sebagai pelaksana bidang Humas kementerian / lembaga yang menjalankan tugas untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan baik melalui berita-berita yang ditulis dengan lugas, jelas, dan menarik. Diharapkan pada akhirnya informasi yang disampaikan pada masyarakat bisa tersampaikan dengan baik dan tepat serta mampu menarik partisipasi masyarakat untuk memahami dan berperan mensukseskan kebijakan / program pemerintah