SUBUH

SUBUH

 Oleh : Yasir Arafat HZ

Hari yang diawali dengan salat subuh
adalah hari yang layak dijalani
(Anonim)

Allah swt., bersumpah atas nama waktu dengan redaksi yang berbeda-beda. Al quran secara eksplisit mengisyaratkan pentingnya waktu untuk digunakan dengan sebaik-baiknya. Misalnya ada sumpah dengan kata: Wal Fajri (Demi Fajar), Wal Ashri (Demi masa), Wal Lail (Demi malam), Was Syamsi (Demi matahari), Wad Dhuha (Demi waktu dhuha), atau Was Subhi (Demi subuh).

Menurut pakar tafsir, setiap benda atau sesuatu yang dijadikan objek sumpah oleh Allah swt., terkandung di dalamnya dua makna. Pertama; menunjukkan sesuatu itu penting atau terkandung kebaikan didalamnya. Kedua; ia menjadi tanda atau petunjuk jalan bagi kekuasaan Allah swt., yang mesti dipahami. Misalnya dalam surah at Takwir, ayat 18, Allah swt., bersumpah dengan waktu subuh “Was Subhi idza tanaffas” artinya “Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”. Sumpah ini menarik, karena dalam al quran tidak ada benda tidak bernyawa dinyatakan “bernafas” (hidup), kecuali waktu subuh, apa maknanya?

Waktu subuh mempunyai keutamaan menurut Islam. Selain untuk menunaikan salat subuh yang mendatangkan pahala sangat besar, waktu subuh juga mempunyai keberkahan yang luar biasa dibandingkan dengan waktu-waktu yang lainnya.

Rasulullah saw., bersabda “ Sesungguhnya salat yang paling berat bagi seorang munafik adalah salat isya dan subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak”. (HR.Bukhari dan Muslim).

Menurut Nashih Nashrullah, salat subuh memiliki beberapa rahasia yang jika kita konsisten menjalankannya maka akan mendapat keberkahannya. (1) Salat subuh disaksikan para malaikat, sebagaimana dijelaskan dalam quran surah al-Isra ayat 78, “Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) subuh. Sungguh, salat subuh itu disaksikan oleh malaikat”. (2) Salat subuh setara dengan salat sepanjang malam. (3) Selalu dalam lindungan dan jaminan Allah swt. (4) Orang yang melaksanakan salat subuh termasuk dalam kelompok yang wajahnya bercahaya saat hari kiamat. Salat subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya. (5) Mendapat keberkahan. Salat subuh adalah bentuk dari bangun di waktu pagi. Sementara waktu pagi adalah waktu penuh keberkahan.

   Dari segi medis, bangun subuh mampu menormalkan kinerja syaraf dan otak. Bangun subuh merupakan cara mudah dan murah agar tubuh menjadi sehat. Rangkuman artikel Salma Auliya Fatimah yang berjudul, “Masih Mau Tidur Setelah Subuh?” semoga dapat menyadarkan kita tentang beberapa penyakit yang dapat menimpa seseorang yang membiasakan tidur di pagi hari.

Penyakit itu antara lain: (1) Diabetes Mellitus. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kurang tidur di malam hari atau kebiasaan tidur di pagi hari, atau bahkan tidur terlalu lama dapat merusak sistem metabolisme tubuh, karena waktu subuh merupakan waktu tubuh mendapatkan sumber  energi. (2) Obesitas. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat membuat berat badan meningkat. Hal ini diduga karena kelebihan dan kekurangan tidur dapat membuat nafsu makan meningkat, sehingga orang akan cenderung makan lebih banyak. (3) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Sering tidur waktu pagi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, kedua hal inilah yang menjadi penyebab sakit jantung dan stroke. (4) Meningkatkan kecemasan dan stress. (5) Risiko terkena kanker hati lebih tinggi 

Semoga kita termasuk umat yang didoakan oleh rasulullah saw., “Allohumma barik li ummati fi bukuriha” artinya “Ya Allah berkahi umatku di waktu paginya”. Aamiin