TERUSLAH BERBUAT BAIK

TERUSLAH BERBUAT BAIK

Bila engkau berbuat baik

bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih

tapi bagaimanapun, berbaik hatilah

Bila engkau jujur

mungkin saja orang lain akan menipumu

tapi bagimanapun, berbuat jujurlah

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini

mungkin saja besok sudah dilupakan orang

tapi bagaimanapun, berbuat baiklah

bagaimanapun berikan yang terbaik dari dirimu

Pada akhirnya, engkau akan tahu

bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu

ini bukan urusan antara engkau dengan mereka

     (Mother Teresa)

 

       Kebaikan atau goodness dalam bahasa Inggris artinya sifat baik, perbuatan baik, kegunaan, dan sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku. Makna kebaikan mungkin berbeda bagi setiap orang. Baik menurut persepsi kita, belum tentu baik menurut orang lain. Maka, dalam pandangan manusia, kebaikan itu sangat relatif dan bisa  situasional-kondisional

       Orang yang akan berbuat kebaikan membutuhkan perjuangan. Niat saja tidak cukup. Perlu usaha keras untuk mewujudkannya, yang tidak jarang  sering bertentangan dengan hawa nafsu dan keinginan.

Saat berbuat baik kita harus mampu mengalahkan sifat ananiyah (ego), karena apa? karena perbuatan baik itu balasannya sangat baik dan besar di sisi Allah swt. Mari menjadi orang baik “di mata” Allah swt., yang dimulai dengan mengokohkan keimanan, mengendalikan nafsu ammarah dan meneguhkan tekad untuk istiqomah di dalamnya. Berbuat baik bukan untuk dipuji dan disanjung, tapi untuk meraih ridho dan rahmat-Nya.

       Survei yang dilansir laman All Womens Talk menyebutkan para relawan yang bekerja membantu orang lain dan berbuat baik pada mereka. Hidup para relawan lebih bahagia dan santai, karena tubuh mereka menghasilkan endorphin. Yaitu zat kimia seperti morfin yang diproduksi sendiri oleh tubuh. Endorfin memiliki efek mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, atau bahagia. Hormon ini diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis. Selain itu, tubuh juga memproduksi oksitoksin saat kita berbuat baik atau melakukan kebaikan. Oksitoksin, dikenal juga sebagai “hormon cinta” karena lonjakan terjadi ketika kita merasa senang dan bahagia.

      Tidak ada kebaikan yang sia-sia. Setiap kebaikan akan menularkan kebaikan-kebaikan yang lainnya. Oleh karena itu berbuat baiklah kepada semua orang meskipun orang itu menyebalkan dan tidak respeks lagi dengan kita.

Allah berfirman dalam surah al-Isra:7. “ Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”.

       Imam Ibnul Qayyim pernah menyatakan bahwa, “ Umur itu tergantung penghujungnya dan amalan itu tergantung penutupnya. Siapa yang berhadats sebelum salam, maka batal salat yang telah dilaluinya. Siapa yang berbuka sebelum tenggelam matahari, puasanya hilang sia-sia. Dan siapa yang berbuat buruk di akhir usianya, maka ia menemui Rabbnya dengan wajah itu”.

         Pernyataan di atas seakan mengingatkan kita semua, agar berhati-hati dalam menjalani hidup. Intinya, selalulah berbuat baik. Alangkah eloknya hidup ini, jika tangan kita pendek untuk membalas kebaikan seseorang, maka mari panjangkan lisan kita untuk selalu mendoakannya dalam kebaikan.